Artikel Cianjur News Headline Animator

Jumat, 12 Oktober 2007

Kuah Segar Buntut Godok

GOGODOGAN BUNTUT, HIDANGAN istimewa apa yang akan Anda sajikan untuk menutup Ramadan kali ini?

Satu resep dari Banten, Jawa Barat ini, dapat membangkitkan selera makan Anda dan keluarga. Anda mungkin familier dengan sop buntut.Namun, sop buntut kali ini lain dari yang biasa Anda temui di banyak restoran. Biasanya sop buntut akan menawarkan cita rasa gurih berlemak nan lezat.

Tapi lain dengan olahan tangan dingin Chef Enjang dari Hotel Sahid Jakarta ini. Cita rasa gurih tergantikan oleh sedapnya bumbu rebus. ”Biasanya,memasak buntut bumbunya di-sautee, gongso. Kali ini semua bumbu direbus bersamaan dengan buntutnya,” ujar Chef Enjang.

Dengan cara pengolahan tersebut, aroma bumbu masuk ke dalam daging buntut yang gurih.Dan cita rasa yang keluar pun menjadi lain dari sop buntut biasa. ”Lebih enak dan segar,” ujar Chef Enjang. Karena cara pengolahan yang direbus itulah, hidangan ini dinamakan gogodogan buntut, yang dalam bahasa Sunda berarti buntut rebus.Hidangan tersebut dapat ditemukan selama bulan Ramadan kemarin di Sukoharjo Brasserie & Grill dalam paket ”Buka Puasa Buffet”.

”Menu ini setiap hari dapat Anda pesan di restoran bengawan Solo kami,” ujar Manager Public Relations Hotel Sahid Jaya Megasari Rustianty. Biasanya, restoran yang berada di lobby level hotel di bilangan Jalan Sudirman ini menawarkan hidangan Barat, selama bulan puasa mereka sengaja menampilkan hidangan Nusantara.

Resep lain yang cukup unik disajikan untuk buka puasa hari terakhir adalah mahbub. Hidangan ini merupakan adaptasi dari hidangan Timur Tengah, kebab. Namun, presentasi atau penyajiannya lebih mirip dengan sate lilit dari Bali. Hanya, bila sate lilit berbahan dasar ikan, mahbub berbahan dasar daging kambing cincang yang dibungkus lemak kambing dan daun pisang untuk kemudian dibakar.

Rasanya hampir sama dengan kebab dari Timur Tengah. Yang menarik adalah presentasi hasil kreasi Chef Enjang, daun pisang yang gosong tidak disertakan. ”Satu sajian dengan piring biasa, dan satu lagi saya kreasikan dengan menggunakan tungku tanah liat,”ujar Chef Enjang.Dengan kreasi yang menarik, hidangan mahbub menjadi amat menggoda untuk dicicipi.

Lain lagi dengan kreasi yang satu ini. Anda mungkin bosan dengan sajian daging ayam. Hampir setiap hari, daging putih ini menghiasi meja menemani nasi sebagai lauk.Dengan resep yang diberikan Chef Enjang ini, mungkin kebosanan terhadap ayam dapat Anda kesampingkan dulu. Satu resep yang diberi nama ayam jeruk nipis ini menawarkan cita rasa yang lain.

Bumbu yang digunakan hampir sama dengan bumbu ayam goreng biasa, yakni kemiri, bawang merah, bawang putih, kunyit, daun salam, dan sereh.Bedanya,resep ini menggunakan daun jeruk dan air jeruk nipis yang dominan.Aroma jeruk dan rasa asam menambahkan cita rasa yang berbeda pada olahan yang satu ini.

Untuk menambah sensasi gurih,Anda dapat menggoreng sisa bumbu yang ada dan menaburkannya di atas ayam saat dihidangkan.Penampilan ayam ini hampir sama dengan ayam goreng kremes dari Ny Suharti yang ternama. Berbicara mengenai menu makanan dari Jawa Barat, khususnya dari daerah Pasundan, belumlah lengkap tanpa mencicipi kelezatan soto bandung dan gurame cobek.

Tak lupa Chef Enjang pun memberikan resep andalannya untuk kedua menu tersebut. Semua resep yang diberikan kali ini juga mudah untuk dibuat. Anda pun dapat memasaknya bersama keluarga untuk mengisi kebersamaan menyambut Lebaran. Selamat Hari Raya Idul Fitri

Tidak ada komentar: